Langsung ke konten utama

Kesendirian x Kemandirian x Kesetiaan

Disini, bakal ngomongin keresahanku yaitu sesuai judul.

"hahaha bakal nggak punya temen entar dong lu". Iya, kerasa banget. Ada sih temen. Yaa disyukuri saja teman yang sekarang, ada yg menemani, membantu, dan memahami sifat "nggak enakan"nya epin. Yaa gimana ya hamba keturunan jawa tulen, rasa ewuh/nggak enakan ini sangat melekat, kadang sangat menyiksa. Anda salahh mengira w anak jabodetabekk wkwk. Banyak dulu pas tingkat pertama pada ngira "evin urang bandung ya?", "jakarta sebelah mana vin?". Waduh kalau udah w ngomong jowo rada medog udah deh "oooh wong jowo thooo". Iyee menurut nganaa wkwk. So?
Gue percaya dengan omongan ini, "Jangan terlalu berharap sama manusia". Apalagi temen, sama keluarga inti aja pernah kecewa.
Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia - Ali bin Abi Thalib.

Jangan percaya terlalu banyak, 
jangan mencintai terlalu banyak,
jangan berharap terlalu banyak, 
sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula!
But have a courage and be kind, always!



Kemandirian

Jujur, gue menilai diri sendiri sekarang lumayan mandiri. Why? Keluarga dan temen deket SMP dan SMA ku pasti tau, evin ini manja, apa-apa butuh penilaian dan saran mamah dulu, nggak terlalu bisa masak, jarang nyuci, nggak pedean, rada pemalu kalau ngomong didepan orang banyak, pokoknya rada pemalas. But honestly struggle buat pendidikan w baru ngerasa dari sd, smp, sma. Naik sepeda? pernah dan lumayan jauh antara rumah - SD dan SMP. SMA naik angkot - motor sih. Kuliah? Jalan hampir 4 taun say. Ruang kuliah yang nggak menetap tiap harinya, eh tiap jam maybe bisa bolak balik antara fakultas perikanan, peternakan, pertanian, ekonomi, teknik, pernah w singgahin. Sekarang? Alhamdulillah udah nggak sering ditelfon abang gojek, bisa kemana-mana sendiri. Dan lebih seneng belanja bulanan sendiri juga, bisa masak ala anak kostan gitu, nyuci tiap hari wkwk nggak sesering itu ding, udah lumayan pede buat ngomong didepan banyak orang. Tapi nggak sampe nonton di bioskop sendiri/makan di kantin sendiri. Mending bungkus biar nggak keliatan jomblo.
Ada suatu angket  penilaian dari temen cowok tentang kalo cewek terlalu mandiri tuh gimana? "ya bagus", "jangan terlalu mandiri, banyak efek nggak enaknya", "kalau terlalu mandiri, nanti sifat ceweknya bisa hilang". "Kalau terlalu mandiri, nanti cowok nggak dibutuhin, ntar jomblo lho". Wkwk bukan masalah nggak butuh temen/cowok sih. Bukan lupa kodrat juga. Bergantung pada orang lain dalam melakukan aktivitas w, bukan hanya membatasi diri sendiri, tapi juga mereka: entah itu orang tua, pacar hingga teman-teman. Mereka mungkin memberikan semua bantuannya dengan senang hati. Tapi pernahkah kamu berpikir bahwa tanpa permintaan merepotkanmu, mereka akan lebih punya kehidupan mereka sendiri? Dengan belajar jadi mandiri, kita tidak hanya melakukan kebaikan untuk diri sendiri, orang-orang terdekat juga akan merasakan manfaatnya. Kemandirian memberi perspektif yang lebih terang soal prioritas yang harus dikejar. Kemandirian akan membuatmu punya sikap dalam berbagai hal. Tidak akan lagi jadi cewek yang cuma “Iya-iya” doang kalau diajak berdiskusi. Ketegasan dan keberanian untuk punya keberpihakan macam ini yang akan membuat lebih dihargai oleh orang lain.

Mandiri adalah tentang ketegasan, keberpihakan dan keberanian dalam menentukan apa yang selayaknya terjadi dalam hidupmu. Sudah. Tidak lebih dari itu.
Gimana menurut kamu? 
Kesetiaan

Setia setiap saat. Sangat appreciate sama seseorang khususnya cowok, yang bisa setia sama cewek. Meski pernah atau sering disakiti. Memangnya susah untuk membuat diri sendiri untuk setia?  Tergantung. Karena kalau aku melihat lawan main, memberikan sinyal positif apa nggak. Apalagi hanya satu pihak, kadang menyiksa. Ah sudahlah.


Mungkin benar bahwa cinta dalam diam hanya berkutat pada spekulasi sendiri. 


Boleh jadi, kita itu harus belajar dari dibenci lebih dulu, untuk paham arti kasih sayang dan kepedulian.
Belajar sendiri dan kesepian, untuk paham arti kebersamaan dan menghargai setiap detiknya.
Belajar dari dikhianati dan disakiti, untuk mengerti arti kesetiaan dan komitmen.
Boleh jadi demikian….
Tapi sungguh beruntung, yang bisa memahami tiga hal tersebut, tanpa harus melewati rasa sakit sebelumnya.
Lepaskanlah.
Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka  sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu.
-Tere Liye-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMAKASIH-KU, KU UCAPKAN

Assalamualaikum Hola! Secepat ini udah tahun baru. Hehe udah lama nggak nge blog, u know lah kemarin-kemarin ngejar laporan pkl + proposal penelitian biar cepet ijo (di setujui/di ttd), biar bisa taun baruan di rumah. so how? Alhamduliilllah. Baanyak jalan menuju roma. Banyak liku yang terjal, but bisa 1 bulan jarak pasca sehabis pkl buat merampungkan kedua hal tsb. And now nulis blog sambil input data. Hehehe Alhamdulillaah berkat do'a mama. Disini bakal serendah hati berterimakasih ( mewakili kata pengantar ucapan terimakasih skripsi ) hehehe. Nggak ngerti lagi, tanpa bantuan kalian epin hanya butiran bumbu mie! Makasih banyaaak buat mbak-mbak saudarakuu (sepupu, sepupuipar (mbak anis, mbak bibit, mbak siti), bulik/bibi, mamah), mbak-mbak alumni kudus-bogor (KKB-MK), dan tak lupaaa, teman-teman yang udah bantu nge share, nge like, nge forward kuesioner online ku such as (eka, nanda, meha, us, sasti, my, iculs, rahma, tamia, mbak adah, lek afaz, sapil, intun, ayun, ninun,...

Introvert / Ambivert (?)

Hai gengs salam dari kota suci, kudus city. Btw, the first time nulis di rumah itu rasanya… Banyak uneg-uneg, tapi untuk di tulis/post langsung itu harus dipilah-pilah lagi Mengapa mau cerita dikit dari judul diatas? Karena kemarin, udah lama ada beberapa yang nggak sengaja nanya dan berbagi sepotong cerita Vin kamu itu nilai dirimu sebagai introvert apa extro?   Well, aku juga bingung gimana nilai diri sendiri sekarang.  nggak nanya vin wkwk Dulunya waktu kecil aku itu penakut, pemalu, dan pe pe pe lainnya.         Beneran gengs ini nggak ku buat-buat. Beda memang kalau sekarang dilihat, aku rada pemberani/lumayan mandiri (?) Beneran pemberani vin? Hmm, pernah cerita sama temen, kalo aku itu pernah ngurus semua masalah akademik yang harus dicicil sendirian, bolak balik sana sini (antar kota) sendirian, pulang kampung sering sendirian, ke rs sendirian, makan sendirian, dan se se sendirian lainnya, dia pun lan...