Well, cuaca sedang galau. Hanya menyapa menghampiri sekian detik saja, sore ini, throwback dulu boleh kan ya?
Hmm
maaf buat para pembaca setia wkwk ketahuaan
kaan dari hari ke hari ada yang ngunjungin/baca tapi aku belum ngepost, *ge’er banget
vin*. Maaf buat beberapa minggu mungkin 1 bulanan vakum dari nulis ini.
Yaaa karena tugas di semester ini yang kata orang-orang membabi buta. Beneran gengs ini mah. 1 minggu semua mata kuliah
(matkul) ada laporan dan ada yanggg buat video. Sampee sekarangg puun masih
adaa, padahal 3 hari lagi ada ujian ahir semester (UAS). Totalnya? LUPA. Saking
banyaknya. Huft. Jalanin ajaa iyaa jalanin ajaa. Terima ajaa. Legowooo mawoon.
Sampe sampe I got a somnolen condition. Diarrhea Diagnosa banding radang tenggorokan
diagnosa banding fever diagnosa banding…. Nggak sampe melena kok. Naudzubillah. Maaf maaf efek habis sidang ujian
praktikum dietetic sama dosen kuu kemariin jadi gini -_-
Well,
ngomongin resolusi buat tahun baru yang semakin membuat umur berkurang, nggak
mauuu dibilang tambah tuaa wkwk, hmm mau flashback dulu boleh kan yaa? Selama
iniii aku ngapain ajaa. btw mohon doa buat UAS kuu dan mohon maaf selama tulisan tulisan ini yaa kalau ada perkataan yang kasar/nyinggung. *maaf dulu sebelum di ahir*
FEBRUARI
Awal
semester 6
tantangan
dari Nya memberi kejutan
harus rela ngelepas bangku 1 hari itu. ternyata butuh berhari hari.
berbulan bulan
Izin
lagi? Iya hidup ini harus serba izin dulu
ketemu
dokter ganteng? Bukan. yang satu ini cantik. Masih muda.
ngantri.
Lagi dan lagi. dari pagi.
Lemas.
Halangan? Bukan, karena belum nyarap aja gini.
Izin
sana kemari
ngurus sana kemari
dramaga - kota - batavia
ngurus sana kemari
dramaga - kota - batavia
Utang
budi. no bayar buat bertemu
doktcansku lagi
a.k.a
bepejees
2
bulan tak terasa. ALHASIIIL?
Udah sehat vin? Udah nggak butuh
control lagi? Nggak izin lagi?
Naas nya, aku diuji lagi. Dan dalam kondisi itu dimana
dokter cantik itu mendiagnosa terahir penyakit ku adalah…. I cant explain in here. Aku aja baru denger namanya sumpah.
iya itu lagi ngadem mlipir dari antrian yang bejibun. kalo nggak percaya zoom aja ada tulisan rs nya heu
Disuruh pindah. Iya aku dilempar ke rumah yang sakit ternama. Yang kemarin jadi tempat sembunyian papah set. Dan pas itu aku sendiri. Iya sendirian. Jomblo.
Nggak
ada yang peduli vin? Bukaan beda dimensi waktu kesibukan ajaa sihh.
Dan
rasanya dalam fikiran ini
“dari
107 temen jurusan,
330
temen fakultas,
100
an temen keluarga kudus bgr,
300
an temen SMA,
puluhan
keluarga besar,
dan
dari 5 keluarga inti,
aku
dipilih buat ngerasain sakit ini.
Iya
aku istimewa.
Aku
disayang dan dipercaya bahwa bisa ngejalanin dan ngelaluin ini semua.
Tapiii.
BERAT.
Sungguh
berat. Memang bukan penyakit kronis seperti sejenis kanker dan penyakit yang di
judge umur pendek, tapii karena model
kekepoan ini,
alhasil
tau deh efek/factor risiko kedepannya gimana.
Dari
nanya dosen ku yang para dokter (s.ked), browsing, dan nanya langsung ke
dokternya sampe debat berbusa busa nih mulut, tetep aja, nihil.
Sedih?
Iya
Nangis?
Tiap malem.
Mungkin
mantan teman sekamar ku bosen ngedengernya. Bingung. Gimana caranya
ngebangkitin aku yang hampir gila, frustasi, dan itu masa dimana my deep downing banget buat aku.
April – Juni.
Pilih
sehat / masa depan
Sakit
/ nge save in semester ini
Tapi
gimana lagi, daripada jadi raga yang kaku,
Ku
memilih bertemu dokter ganteng. Dokter baruu. Dokter muda.
Gonta
ganti. Iya rolling gitu dokter di sana. Obatnya pun juga.
And
the first time, ketemu banyak orang yang… tujuan bidang dokternya sama.
penyakit nya? Kompleks. Rasa bersyukur dan hamper gilaku berubah bertemu sesama para pejuang...
Sejak
bertemu. Bayi – lansia. Iya bayi. Udah sakit seperti itu. Kondisinya? Jadi
mikir, kamu nggak seberapa vin dibanding
gimana perjuangan buat sembuh mereka.
Sering
bercengkerama dengan beberapa pasien lainnya.
Dari
sumatera – Lombok di satu kota.
Tujuan
kita sama. Iya buat sembuh. Tapi tidak tahu kedepannya gimana.
Dan di berobat hari pertama,
Terjadi
pertama kalinya pulang dari kota malam itu
Gelap
Dari terbitnya matahari -- mau bergantinya hari
dari KRL rame, penuh, sesak, tidur berdiri karena ngantuk tak berdaya (jam kerja) sampaai sesak lagi (iya jam pulang kerja)
Gelap
Dari terbitnya matahari -- mau bergantinya hari
dari KRL rame, penuh, sesak, tidur berdiri karena ngantuk tak berdaya (jam kerja) sampaai sesak lagi (iya jam pulang kerja)
Sampai
kostan?
Jamal
pemirsaa.
Kota
dramacet tercinta sampai sepi
Dann
disambut hujan
Deras.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekarang?
Semester gila membabi buta tugas ini ALHAMDULILLAH terlewati itu semua.
Terbuka.
Apa
yang sebenarnya terjadi.
karenaa
karenaa
DAN
Banyak
teman pasien lain bercerita, lebih sakit
ops ini. Iya ternyata sakit. Banyak orang bilang biasa aja, nggak terasa.
“Jangan percaya omongan orang lain yang mencoba menghibur mu dikala ambang batas hidup ini”
:”kamu masih muda
nak, inget sama yang diatas lebih dekat lagi, berjuanglah buat semua ini.
Percayalah mukjizat itu pasti ada. Semoga kita sukses melalui ini semua.”
Nek,
bu, pak, apakabar kalian? :”( semoga sehat kembali sediakala ya nek pak, bu. Diangkat
penyakitnyaa. Selalu ingat kata-kata kalian. Para pejuang mata cantiikskuu.
Berdoa saja. Tidak meluluk ingin apa. Jalani saja, bukan tidak jelas tidak punya tujuan, bukaan. Sudah ada jadwal untuk masa depan, sudah ada yang mengatur,
Biar hanya Dia dan aku yang tau saja <3
tak lupa, semoga kalian yang menyempatkan waktu buat baca tulisan sampah ini selalu dalam lindungan dan keberkahan lahir batin dari Nya. Semangat memperbaiki diri!




Komentar
Posting Komentar