Langsung ke konten utama

RESOLUSI 2018 (?)

Well, cuaca sedang galau. Hanya menyapa menghampiri sekian detik saja, sore ini, throwback dulu boleh kan ya?

Hmm maaf buat para pembaca setia wkwk ketahuaan kaan dari hari ke hari ada yang ngunjungin/baca tapi aku belum ngepost, *ge’er banget vin*. Maaf buat beberapa minggu mungkin 1 bulanan vakum dari nulis ini. Yaaa karena tugas di semester ini yang kata orang-orang membabi buta. Beneran gengs ini mah. 1 minggu semua mata kuliah (matkul) ada laporan dan ada yanggg buat video. Sampee sekarangg puun masih adaa, padahal 3 hari lagi ada ujian ahir semester (UAS). Totalnya? LUPA. Saking banyaknya. Huft. Jalanin ajaa iyaa jalanin ajaa. Terima ajaa. Legowooo mawoon. Sampe sampe I got a somnolen condition. Diarrhea Diagnosa banding radang tenggorokan diagnosa banding fever diagnosa banding…. Nggak sampe melena kok. Naudzubillah. Maaf maaf efek habis sidang ujian praktikum dietetic sama dosen kuu kemariin jadi gini -_-
Well, ngomongin resolusi buat tahun baru yang semakin membuat umur berkurang, nggak mauuu dibilang tambah tuaa wkwk, hmm mau flashback dulu boleh kan yaa? Selama iniii aku ngapain ajaa. btw mohon doa buat UAS kuu dan mohon maaf selama tulisan tulisan ini yaa kalau ada perkataan yang kasar/nyinggung. *maaf dulu sebelum di ahir*


FEBRUARI
Awal semester 6 
tantangan dari Nya memberi kejutan
harus rela ngelepas bangku 1 hari itu. ternyata butuh berhari hari.
berbulan bulan
Izin lagi? Iya hidup ini harus serba izin dulu
ketemu dokter ganteng? Bukan. yang satu ini cantik. Masih muda.
ngantri. Lagi dan lagi. dari pagi.
Lemas. Halangan? Bukan, karena belum nyarap aja gini.
Izin sana kemari
ngurus sana kemari
dramaga - kota - batavia
Utang budi. no bayar buat bertemu doktcansku lagi
a.k.a bepejees
2 bulan tak terasa. ALHASIIIL?
Udah sehat vin? Udah nggak butuh control lagi? Nggak izin lagi?
Naas nya, aku diuji lagi. Dan dalam kondisi itu dimana dokter cantik itu mendiagnosa terahir penyakit ku adalah…. I cant explain in here. Aku aja baru denger namanya sumpah.


iya itu lagi ngadem mlipir dari antrian yang bejibun. kalo nggak percaya zoom aja ada tulisan rs nya heu

Disuruh pindah. Iya aku dilempar ke rumah yang sakit ternama. Yang kemarin jadi tempat sembunyian papah set. Dan pas itu aku sendiri. Iya sendirian. Jomblo.
Nggak ada yang peduli vin? Bukaan beda dimensi waktu kesibukan ajaa sihh.
Dan rasanya dalam fikiran ini
“dari 107 temen jurusan,
330 temen fakultas,
100 an temen keluarga kudus bgr,
300 an temen SMA,
puluhan keluarga besar,
dan dari 5 keluarga inti,
aku dipilih buat ngerasain sakit ini.
Iya aku istimewa.
Aku disayang dan dipercaya bahwa bisa ngejalanin dan ngelaluin ini semua.
Tapiii.
BERAT.
Sungguh berat. Memang bukan penyakit kronis seperti sejenis kanker dan penyakit yang di judge umur pendek, tapii karena model kekepoan ini,
alhasil tau deh efek/factor risiko kedepannya gimana.
Dari nanya dosen ku yang para dokter (s.ked), browsing, dan nanya langsung ke dokternya sampe debat berbusa busa nih mulut, tetep aja, nihil.
Nggak ada obat yang nyembuhin total.
Sedih? Iya
Nangis? Tiap malem.
Mungkin mantan teman sekamar ku bosen ngedengernya. Bingung. Gimana caranya ngebangkitin aku yang hampir gila, frustasi, dan itu masa dimana my deep downing banget buat aku.


April – Juni.
Pikir ini ditantang lagi
Pilih sehat / masa depan
Sakit / nge save in semester ini
Tapi gimana lagi, daripada jadi raga yang kaku,
Ku memilih bertemu dokter ganteng. Dokter baruu. Dokter muda.
Gonta ganti. Iya rolling gitu dokter di sana. Obatnya pun juga.
And the first time, ketemu banyak orang yang… tujuan bidang dokternya sama. penyakit nya? Kompleks. Rasa bersyukur dan hamper gilaku berubah bertemu sesama para pejuang...
Sejak bertemu. Bayi – lansia. Iya bayi. Udah sakit seperti itu. Kondisinya? Jadi mikir, kamu nggak seberapa vin dibanding gimana perjuangan buat sembuh mereka.
Sering bercengkerama dengan beberapa pasien lainnya.
Dari sumatera – Lombok di satu kota.
Tujuan kita sama. Iya buat sembuh. Tapi tidak tahu kedepannya gimana.

Dan di berobat hari pertama,
Terjadi pertama kalinya pulang dari kota malam itu
Gelap
Dari terbitnya matahari -- mau bergantinya hari
dari KRL rame, penuh, sesak, tidur berdiri karena ngantuk tak berdaya (jam kerja) sampaai sesak lagi (iya jam pulang kerja)
Sampai kostan?
Jamal pemirsaa.
Kota dramacet tercinta sampai sepi
Dann disambut hujan
Deras.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekarang? Semester gila membabi buta tugas ini ALHAMDULILLAH terlewati itu semua.
Terbuka.
Terjawab
Apa yang sebenarnya terjadi.
karenaa
DAN
Banyak teman pasien lain bercerita, lebih sakit ops ini. Iya ternyata sakit. Banyak orang bilang biasa aja, nggak terasa. “Jangan percaya omongan orang lain yang mencoba menghibur mu dikala ambang batas hidup ini” 
:”kamu masih muda nak, inget sama yang diatas lebih dekat lagi, berjuanglah buat semua ini. Percayalah mukjizat itu pasti ada. Semoga kita sukses melalui ini semua.”

Nek, bu, pak, apakabar kalian? :”( semoga sehat kembali sediakala ya nek pak, bu. Diangkat penyakitnyaa. Selalu ingat kata-kata kalian. Para pejuang mata cantiikskuu.

oh ya 2018? 
Berdoa saja. Tidak meluluk ingin apa. Jalani saja, bukan tidak jelas tidak punya tujuan, bukaan. Sudah ada jadwal untuk masa depan, sudah ada yang mengatur, 
 Biar hanya Dia dan aku yang tau saja <3

tak lupa, semoga kalian yang menyempatkan waktu buat baca tulisan sampah ini selalu dalam lindungan dan keberkahan lahir batin dari Nya. Semangat memperbaiki diri!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMAKASIH-KU, KU UCAPKAN

Assalamualaikum Hola! Secepat ini udah tahun baru. Hehe udah lama nggak nge blog, u know lah kemarin-kemarin ngejar laporan pkl + proposal penelitian biar cepet ijo (di setujui/di ttd), biar bisa taun baruan di rumah. so how? Alhamduliilllah. Baanyak jalan menuju roma. Banyak liku yang terjal, but bisa 1 bulan jarak pasca sehabis pkl buat merampungkan kedua hal tsb. And now nulis blog sambil input data. Hehehe Alhamdulillaah berkat do'a mama. Disini bakal serendah hati berterimakasih ( mewakili kata pengantar ucapan terimakasih skripsi ) hehehe. Nggak ngerti lagi, tanpa bantuan kalian epin hanya butiran bumbu mie! Makasih banyaaak buat mbak-mbak saudarakuu (sepupu, sepupuipar (mbak anis, mbak bibit, mbak siti), bulik/bibi, mamah), mbak-mbak alumni kudus-bogor (KKB-MK), dan tak lupaaa, teman-teman yang udah bantu nge share, nge like, nge forward kuesioner online ku such as (eka, nanda, meha, us, sasti, my, iculs, rahma, tamia, mbak adah, lek afaz, sapil, intun, ayun, ninun,...

Kesendirian x Kemandirian x Kesetiaan

Disini, bakal ngomongin keresahanku yaitu sesuai judul. "hahaha bakal nggak punya temen entar dong lu". Iya, kerasa banget. Ada sih temen. Yaa disyukuri saja teman yang sekarang, ada yg menemani, membantu, dan memahami sifat " nggak enakan" nya epin. Yaa gimana ya hamba keturunan jawa tulen, rasa  ewuh /nggak enakan ini sangat melekat, kadang sangat menyiksa. Anda salahh mengira w anak jabodetabekk wkwk. Banyak dulu pas tingkat pertama pada ngira "evin urang bandung ya?", "jakarta sebelah mana vin?". Waduh kalau udah w ngomong jowo rada medog udah deh "oooh wong jowo thooo". Iyee menurut nganaa wkwk. So? Gue percaya dengan omongan ini, "Jangan terlalu berharap sama manusia". Apalagi temen, sama keluarga inti aja pernah kecewa. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia - Ali bin Abi Thalib. Jangan percaya terlalu banyak,  jangan mencintai terlalu banyak,...

Introvert / Ambivert (?)

Hai gengs salam dari kota suci, kudus city. Btw, the first time nulis di rumah itu rasanya… Banyak uneg-uneg, tapi untuk di tulis/post langsung itu harus dipilah-pilah lagi Mengapa mau cerita dikit dari judul diatas? Karena kemarin, udah lama ada beberapa yang nggak sengaja nanya dan berbagi sepotong cerita Vin kamu itu nilai dirimu sebagai introvert apa extro?   Well, aku juga bingung gimana nilai diri sendiri sekarang.  nggak nanya vin wkwk Dulunya waktu kecil aku itu penakut, pemalu, dan pe pe pe lainnya.         Beneran gengs ini nggak ku buat-buat. Beda memang kalau sekarang dilihat, aku rada pemberani/lumayan mandiri (?) Beneran pemberani vin? Hmm, pernah cerita sama temen, kalo aku itu pernah ngurus semua masalah akademik yang harus dicicil sendirian, bolak balik sana sini (antar kota) sendirian, pulang kampung sering sendirian, ke rs sendirian, makan sendirian, dan se se sendirian lainnya, dia pun lan...